Jalan Mulia Berunsur Delapan
Agar terlepas dari penderitaan mereka mereka harus melalui Jalan Mulia Berunsur Delapan, yaitu:
1. Pengertian Benar (Sammã Ditthi) Pemahaman Benar adalah pengetahuan yang disertai dengan penembusan terhadap
- a. Empat Kesunyataan Mulia
- b. Hukum Tilakkhana (Tiga Corak Umum)
- c. Hukum Paticca-Samuppäda
- d. Hukum Kamma
2. Pikiran Benar (Sammã Sankappa) Pikiran Benar adalah pikiran yang bebas dari:
- a. Pikiran yang bebas dari nafsu-nafsu keduniawian (nekkhamma-sankappa).
- b. Pikiran yang bebas dari kebencian (avyäpäda-sankappa)
- c. Pikiran yang bebas dari kekejaman (avihimsä-sankappa)
3. Ucapan Benar (Sammã Vãca) Ucapan Benar adalah berusaha menahan
diri dari berbohong (musãvãdã), memfitnah (pisunãvãcã), berucap
kasar/caci maki (pharusavãcã), dan percakapan-percakapan yang tidak
bermanfaat/pergunjingan (samphappalãpã). Dapat dinamakan Ucapan Benar,
jika dapat memenuhi empat syarat di bawah ini :
- a. Ucapan itu benar
- b. Ucapan itu beralasan
- c. Ucapan itu berfaedah
- d. Ucapan itu tepat pada waktunya
4. Perbuatan Benar (Sammã Kammantã) Perbuatan Benar adalah berusaha
menahan diri dari pembunuhan, pencurian, perbuatan melakukan perbuatan
seksualitas yang tidak dibenarkan (asusila), perkataan tidak benar, dan
penggunaan cairan atau obat-obatan yang menimbulkan ketagihan dan
melemahkan kesadaran.
5. Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva) Penghidupan Benar berarti
menghindarkan diri dari bermata pencaharian yang menyebabkan kerugian
atau penderitaan makhluk lain. "Terdapat lima objek perdagangan yang
seharusnya dihindari (Anguttara Nikaya, III, 153), yaitu:
- a. makhluk hidup
- b. senjata
- c. daging atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan mahluk-mahluk hidup
- d. minum-minuman yang memabukkan atau yang dapat menimbulkan ketagihan,
- e. racun
Dan terdapat pula lima pencaharian salah yang harus dihindari (Majjima Nikaya. 117), yaitu:
- a. Penipuan
- b. Ketidak-setiaan
- c. Penujuman
- d. Kecurangan
- e. Memungut bunga yang tinggi (praktek lintah darat)
6. Usaha Benar (Sammã Vãyama) Usaha Benar dapat diwujudkan dalam
empat bentuk tindakan, yaitu: berusaha mencegah munculnya kejahatan
baru, berusaha menghancurkan kejahatan yang sudah ada, berusaha
mengembangkan kebaikan yang belum muncul, berusaha memajukan kebaikan
yang telah ada.
7. Perhatian Benar (Sammã Sati) Perhatian Benar dapat diwujudkan dalam empat bentuk tindakan, yaitu:
- - perhatian penuh terhadap badan jasmani (kãyãnupassanã)
- - perhatian penuh terhadap perasaan (vedanãnupassanã)
- - perhatian penuh terhadap pikiran (cittanupassanã)
- - perhatian penuh terhadap mental/batin (dhammanupassanã)
Keempat bentuk tindakan tersebut bisa disebut sebagai Vipassanã Bhãvanã.
8. Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi) Konsentrasi Benar berarti
pemusatan pikiran pada obyek yang tepat sehingga batin mencapai suatu
keadaan yang lebih tinggi dan lebih dalam.
Semadi itu sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu persiapan atau
upcara semadi dan semadinya sendiri. Persiapan atau upacara semadi ini
maksudnya kita harus merenungi kehidupan dalam agamannya seperti 7 jalan
kebenaran yang dibahas tadi dengan empat bhawana,yaitu: metta (persahabatan yang universal), karuna (belas kasih yang universal), mudita (kesenangan dalam keuntungan dan akan segala sesuatu), dan upakkha
(tidak tergerak oleh apa saja yang menguntungkan diri sendiri, teman,
musuh dan sebagainya. Sesudah merenungkan hal-hal tersebut barulah masuk
kedalam semadi yang sebenarnya dalam 4 tingkatan yaitu: mengerti lahir
dan batinnya, mendapatkan damai batiniahnya, menghilangkan kegirangannya
sehingga menjadi orang yang tenang, sampai akhirnya sukha dan dukha
lenyap dari semuanya, dan rasa hatinya disudikan. Dengan demikianlah
orang sampai pada kelepasan dari penderitaan.
Secara umum sama dengan aliran agama Buddha lainnya, Theravada
mengajarkan mengenai pembebasan akan dukkha (penderitaan) yang ditempuh
dengan menjalankan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi) dan panna (kebijaksanaan).
Agama Buddha Theravada hanya mengakui Buddha Gautama
sebagai Buddha sejarah yang hidup pada masa sekarang. Meskipun demikian
Theravada mengakui pernah ada dan akan muncul Buddha-Buddha lainnya.
Dalam Theravada terdapat 2 jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai Pencerahan Sempurna yaitu Jalan Arahat (Arahatship) dan Jalan Kebuddhaan (Buddhahood).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar